•٠·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·٠•
♥~♥~♥
♥ Jika MENIKAH ibarat membangun sebuah RUMAH
Q tdk ingin rumah yg MEWAH
Q ingin rumah yg SEDERHANA
dibangun dari keCINTAan trhadap ILahi,
...sholat berjamaah bersama tiap tiap kali,
lantunan AYAT SUCI di penghujung MALAM dan SENJA pagi,
♥ Jika MENIKAH ibarat menemukan seorang PANGERAN
Tdk perlu RUPAWAN paras pangeran,
yg membuat jatuh cinta adlh AKHLAQnya.....
♥ Next=>
Tdk perlu JUTAWAN dari segi HARTA,
yg membuat tentram adlh LANTUNAN TILAWAHnya....
Q ingin nya, Q bisa menentukan TUJUAN,
bersama SANG PANGERAN.
...Dgn panduan Al Quran & sunnah Nya....:)
jika menemukan orang yang tepat (suatu saat nanti).
Semoga bisa membangun rumah dengan keping terkecilnya.
Belajar bersepeda, jatuh,
dan mencoba lagi, bersama, berdua.
Berjalan beriringan dengan pangeran,
saling membantu dan mendukung, menuju jannah-Nya.....:)
♥~♥~♥
oleh : •٠·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·٠•
nurul file
Minggu, 13 Maret 2011
nikahlah karena Allah (sekedar berbagi ilmu)
sehebat manapun seorang lelaki, kalau dia tidak sama-sama duduk dalam halaqoh atau duduk dalam proses tarbiah dan dakwah, kehebatan itu akan pudar juga dan di makan usia dan dosa tanpa peringatan
Nafsu syahwat itu seperti air bah yang turun dari puncak gunung. Barang siapa berdiri menghadangnya, maka ia akan diterjang dan dilumatkan. Barang siapa membiarkannya, maka ia bakal memporakporandakan negeri dan memusnahkan umat manusia.Orang yang berakal sehat tentu akan membuat jalan untuknya, menggali tanah sedalam-dalamnya dan mengalirkan air bah itu ke sana. Inilah yang diperbuat Islam
Di jalan apakah anda menikah? Terbentang pula dengan lurus dan amat luas jalan dakwah. Jalan para Nabi dan syuhada, jalan orang-orang saleh, jalan para ahli surga yang kini telah bercengkerama di taman-tamannya:Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (Yusuf:108 )Hadzihi sabili, inilah jalanku, yakni ad'u ilallah, aku senantiasa mengajak manusia kepada Allah. Fi'il mudhari' yang digunakan pada kalimat ad'u ilallah semakin menegaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan yang sedang dan akan terus-menerus dilakukan kaum muslimin, yaitu ana, Rasulullah saw, wamanittaba'ani dan orang-orang yang mengikuti Rasullullah saw sampai akhir zaman nanti.
Inilah jalanku, yaitu jalan dakwah, jalan yang membentang lurus menuju kebahagiaan dan kepastian akhir. Jalan yang dipilihkan Allah untuk para Nabi, dan orang-orang yang setia mengikuti mereka. Jalan inilah yang menghantarkan Nabi saw menikahi istri-istrinya. Jalan ini yang mengantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali r.a dan Fatimah az-Zahra dalam sebuah keluarga.
Di jalan dakwah itulah Nabi saw menikahi Ummahatul Mukminin. Di jalan itu pula para sahabat Nabi menikah. Di jalan dakwah itulah orang-orang saleh membina rumah tangga. Jalan ini menawarkan kelurusan orientasi, bahwa pernikahan adalah ibadah. Bahwa berkeluarga adalah salah satu tahapan dakwah untuk menegakkan kedaulatan di muka bumi Allah.
Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An'am:153)
Menikah di jalan dakwah akan mendapatkan keberuntungan. Di jalan ini para sahabat Nabi melangkah, di jalan ini mereka menikah, di jalan ini pula mereka meninggal sebagai syahid dengan kematian yang indah. Jalan yang tak pernah memberikan kerugian. Justru senantiasa menjadi invesatasi masa depan yang menguntungkan di dunia maupun akhirat.
Di jalan ini kecenderungan ruhiyah amat mendapat perhatian, akan tetapi tidak mengabaikan segi-segi materi. Di jalan ini setan terkalahkan oleh orientasi Rabbani, dan menuntun prosesnya, dari awal sampai akhir, senantiasa memiliki kontribusi terhadap kebaikan dan umat.
Sejak dari persiapan diri, pemilihan jodoh, peminangan, akad nikah hingga walimah dan hidup satu rumah. Tiada yang dilakukan kecuali dalam kerangka kesemestaan dakwah."Seandainya seseorang dianugerahi harta Qorun dan fisik Hercules. Lalu dihadiahkan di hadapannya 1000 perempuan jelita berikut segala keistimewaannya, niscaya dia tidak pernah berjumpa dengan kepuasan"
nikahlah kerana Allah :) InsyaAllah segalanya akan terjamin Dunia dan Akhirat ..
berhenti mencintai
Akan tiba saatnya,dimana kita harus berhenti mencintai seseorang,,
bukan karena orang itu berhenti mencintai kita,
melainkan karena kita menyadari
bahwa orang itu akan bahagia apabila kita melepaskannya,,
kadang kala orang yang kita cintai adalah orang yg menyakiti kita,,
...
Maka tegarlah utk menghadapi smua itu,karena dunia tak selebar daun ubi
ehh,,salah daun kelor kamsudnya,, ^_^
bahwa orang itu akan bahagia apabila kita melepaskannya,,
kadang kala orang yang kita cintai adalah orang yg menyakiti kita,,
...
Maka tegarlah utk menghadapi smua itu,karena dunia tak selebar daun ubi
ehh,,salah daun kelor kamsudnya,, ^_^
Sabtu, 12 Maret 2011
semangat yang hilang
Bagaimana untuk menghadapi keadaan di mana kita telah d...ikhianati oleh orang yang kita percaya?. Orang itu boleh jadi kawan baik kita, pasangan kita atau sesiapa sahaja yang ada disekeliling kita yang kita kenal pastinya. Cuma mungkin sekiranya orang tersebut lebih rapat dan sangat kita percayai... tamparannya lebih hebat.
Biasanya, antara persoalan yang akan bermain di minda kita ialah," apa salah aku?" dan "kenapa perkara begini berlaku pada aku?".
Pertama sekali, tenangkan diri kita. ambil masa untuk berfikir dan muhasabah diri. Kalau menangis itu dapat mengurangkan tekanan yang anda hadapi , maka menangislah. Atau mungkin anda boleh meluahkan perasaan anda kepada seseorang. Tapi ingat! Bukan semua orang. Pastikan orang yang tersebut seorang yang boleh dipercayai dan dapat membantu anda mengurangkan masalah anda dan bukannya menambahkan lagi masalah.
Kedua, setelah berfikir dan bermuhasabah diri, belajarlah menerima hakikat bahawa diri kita telah dikhianati. Ini sangat penting kerana selagi kita tidak dapat menerima hakikatnya.... kita akan berada dalam keadaan yang tertekan kerana kita cuba untuk menafikan apa yang telah berlaku dalam hidup kita. Dengan kata lain ... redha... dan anggaplah ini adalah ujian dari Allah untuk kita.
Ketiga, bangkit dengan kadar segera (jangan mengambil masa yang terlalu lama untuk mengembalikan semangat yang telah hilang). Mungkin lebih mudah untuk mengatakan dari mengotakan. Tapi kenapa harus terus-terusan menangisi perkara yang telah berlaku?. Anda berhak untuk hidup ceria.
Akhir sekali ... berfikiran positif sentiasa. Pada mulanya tentulah agak sukar..... tapi dengan usaha... anda pasti boleh.
Pilihan ditangan anda.... kalau ceria itu lebih bermakna... kenapa mesti berduka? .......
Biasanya, antara persoalan yang akan bermain di minda kita ialah," apa salah aku?" dan "kenapa perkara begini berlaku pada aku?".
Pertama sekali, tenangkan diri kita. ambil masa untuk berfikir dan muhasabah diri. Kalau menangis itu dapat mengurangkan tekanan yang anda hadapi , maka menangislah. Atau mungkin anda boleh meluahkan perasaan anda kepada seseorang. Tapi ingat! Bukan semua orang. Pastikan orang yang tersebut seorang yang boleh dipercayai dan dapat membantu anda mengurangkan masalah anda dan bukannya menambahkan lagi masalah.
Kedua, setelah berfikir dan bermuhasabah diri, belajarlah menerima hakikat bahawa diri kita telah dikhianati. Ini sangat penting kerana selagi kita tidak dapat menerima hakikatnya.... kita akan berada dalam keadaan yang tertekan kerana kita cuba untuk menafikan apa yang telah berlaku dalam hidup kita. Dengan kata lain ... redha... dan anggaplah ini adalah ujian dari Allah untuk kita.
Ketiga, bangkit dengan kadar segera (jangan mengambil masa yang terlalu lama untuk mengembalikan semangat yang telah hilang). Mungkin lebih mudah untuk mengatakan dari mengotakan. Tapi kenapa harus terus-terusan menangisi perkara yang telah berlaku?. Anda berhak untuk hidup ceria.
Akhir sekali ... berfikiran positif sentiasa. Pada mulanya tentulah agak sukar..... tapi dengan usaha... anda pasti boleh.
Pilihan ditangan anda.... kalau ceria itu lebih bermakna... kenapa mesti berduka? .......
Minggu, 06 Maret 2011
Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu
♥●♥_◕_♥●♥
Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria.
Pffhh…sungguh semua itu tlah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.
♥●♥_◕_♥●♥
Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita.
Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.
Apa yang memeng menjadi jatah kita di dunia, entah itu Rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)
Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh.Kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita,bukanya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah… harus dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan pakasa.Dan akhirnya kalaupun Allah memberikanya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah karena niat kita yang terkotori.
♥●♥_◕_♥●♥
Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :
“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!
Langganan:
Komentar (Atom)